DOWNLOAD MAKALAH OBSERVASI PERKEBUNAN

GEOGRAFI
HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA PERKEBUNAN KACANG PANJANG
CONTOH MAKALAH OBSERVASI PERKEBUNAN
Disusun oleh :
Nama Anda


DAFTAR ISI
Kata Pengantar
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Tujuan penelitian :
1.Dalam observasi ini bertujuan untuk :
2. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan observasi ini adalah sebagai berikut :
3. Alat dan Bahan
4.  Cara kerja :
Tujuan Makalah
BAB 2
PEMBAHASAN
Pengertian Pertanian
Pengertian Perkebunan
Sejarah Perkebunan Di Indonesia
Pertanian Berkonsep Pembangunan Berkelanjutan
BAB 3
ISI
Wawancara terhadap petani setempat
Kesimpulan Wawancara
SARAN
DAFTAR PUTAKA
DOKUMENTASI




Kata Pengantar





            Maha suci Allah, tiada kata yang pantas kita ucapkan selain puji dan syukur kehadirat Ilahi Rabbi, dengan Rahmat dan Hidayah-Nya sampai saat ini kita masih dapat merasakan nikmat-Nya. Shalawat serta salam semoga terlimpah curah kepada Nabi kita Muhammad Rasulullah SAW., kepada keluarganya, para sahabatnya dan pengikutnya hingga akhir zaman.
            Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
            Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini[1].
            Makalah ini adalah sebagai upaya untuk mendukung Proses Pembelajaran dan melengkapi salah satu mata pelajaran Geografi. Berbagai kendala dan kesulitan yang hampir mematahkan semangat kami dalam menyelesaikan makalah ini dapat teratasi berkat petunjuk serta nasehat dari Guru. Walaupun demikian, penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
            Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua[2]. Amin



BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah
            
Indonesia yang merupakan negara agraris sebagian besar penduduknya yang hidup di pedesaan bermatapencaharian sebagai petani. Pada mumnya mereka memiliki keinginan untuk meningkatkan produksi pertaniannya tetapi karena banyak masalah yang dihadapinya sehingga sulit untuk mencapai apa yang diinginkannya. Masalah sempitnya lahan usahatani di Indonesia umumnya melanda kalangan petani yang menjadi penyebab semakin menjalarnya kemiskinan pada golongan petani kecil.
Perkebunan merupakan subsektor yang berperan penting dalam perekonomian nasional melalui kontribusi dalam pendapatan nasional, penyediaan lapangan kerja, penerimaan ekspor, dan penerimaan pajak. Dalam perkembangannya, subsektor ini tidak terlepas dari berbagai dinamika lingkungan nasional dan global. Perubahan strategis nasional dan global tersebut mengisyaratkan bahwa pembangunan perkebunan harus mengikuti dinamika lingkungan perkebunan. Pembangunan perkebunan harus mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi perkebunan selain mampu menjawab tantangan-tantangan globalisasi.


Tujuan penelitian :

1.Dalam observasi ini bertujuan untuk :
1.       Jenis tanaman apa yang sedang ditanam
2.       Ada tindakan teknik konservasi yang ditanam
3.       Pola tanam
4.       Pupuk yang digunakan
5.       Kendala-kendala yang dihadapi
6.       Hasil panen
7.       Adakah perpajakan untuk pertanian
8.       Cara perawatan
2. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan observasi ini adalah sebagai berikut :
Waktu dan Tempat Observasi
Jadwal Observasi : kamis, 23 April 2015
Waktu Observasi : 10.00 WIB – selesai
Objek Observasi : Di Perkebunan Kacang panjang Gadog Sisi, Ampera, Kab. Bogor

3. Alat dan Bahan
1.       Alat tulis
2.       Kamera
3.       Pedoman observasi

4.  Cara kerja :
1.       Turun ke lapangan langsung
2.       Penulisan turun langsung ke lapangan dengan tujuan untuk memperhatikan dan mengobservasi langsung situasi dan kondisi yang ada di kawasan perkebunan kacang panjang tersebut. Sehingga hal tersebut dapat membantu penulis dalam merumuskan masalah, melengkapi data, serta menyelesaikan makalah atau laporan.
Tujuan Makalah

                Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara penanaman sayur kacang panjang dan apa saja kendala yang dihadapi seorang petani. Selain itu juga tugas ini untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi.



BAB 2
PEMBAHASAN

Pengertian Pertanian

                Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.[1] Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop cultivation) serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.
Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang di lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB dunia. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang sangat penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto.
Kelompok ilmu-ilmu pertanian mengkaji pertanian dengan dukungan ilmu-ilmu pendukungnya. Karena pertanian selalu terikat dengan ruang dan waktu, ilmu-ilmu pendukung, seperti ilmu tanah, meteorologi, teknik pertanian, biokimia, dan statistika juga dipelajari dalam pertanian. Usaha tani (farming) adalah bagian inti dari pertanian karena menyangkut sekumpulan kegiatan yang dilakukan dalam budidaya. "Petani" adalah sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani, sebagai contoh "petani tembakau" atau "petani ikan". Pelaku budidaya hewan ternak (livestock) secara khusus disebut sebagai peternak.




Pengertian Perkebunan

Perkebunan tidak sepenuhnya sama dengan kebun.Perkebunan diusahakan secara intensif menggunakan berbagai mesin besar.
Perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah dan/atau media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesuai; mengolah, dan memasarkan barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi, permodalan serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat.[1] Tanaman yang ditanam bukanlah tanaman yang menjadi makanan pokok maupun sayuran untuk membedakannya dengan usaha ladang dan hortikultura sayur mayur dan bunga, meski usaha penanaman pohon buah masih disebut usaha perkebunan. Tanaman yang ditanam umumnya berukuran besar dengan waktu penanaman yang relatif lama, antara kurang dari setahun hingga tahunan.
Perkebunan dibedakan dari agroforestri dan silvikultur (budidaya hutan) karena sifat intensifnya. Dalam perkebunan pemeliharaan memegang peranan penting; sementara dalam agroforestri dan silvikultur, tanaman cenderung dibiarkan untuk tumbuh sesuai kondisi alam. Karena sifatnya intensif, perkebunan hampir selalu menerapkan cara budidaya monokultur, kecuali untuk komoditas tertentu, seperti lada dan vanili. Penciri sekunder, yang tidak selalu berlaku, adalah adanya instalasi pengolahan atau pengemasan terhadap hasil panen dari lahan perkebunan itu, sebelum produknya dipasarkan. Perkebunan dibedakan dari usaha tani pekarangan terutama karena skala usaha dan pasar produknya.
Ukuran luas perkebunan sangat relatif dan tergantung volume komoditas yang dihasilkan. Namun, suatu perkebunan memerlukan suatu luas minimum untuk menjaga keuntungan melalui sistem produksi yang diterapkannya. Kepemilikan lahan bukan merupakan syarat mutlak dalam perkebunan, sehingga untuk beberapa komoditas berkembang sistem sewa-menyewa lahan atau sistem pembagian usaha, seperti Perkebunan Inti Rakyat (PIR).
Sejarah perkebunan di banyak negara kerap terkait dengan sejarah penjajahan/kolonialisme dan pembentukan suatu negara, termasuk di IndonesiaPerkebunan dapat mengusahakan tanaman keras/industri seperti kakao, kelapa, dan teh, atau tanaman hortikultura seperti pisang, anggur, dan anggrek. Dalam pengertian di Indonesia , "perkebunan" mencakup plantation atau orchard.
Perkebunan juga dibagi dua Perkebunan tropika dan subtropika. Di daerah tropika dan subtropika, perkebunan mencakup komoditas tanaman semusim maupun tahunan.




Sejarah Perkebunan Di Indonesia

            Sejarah perkembangan perekebunan di negara berkembang, termasuk Indonesia, tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan kolonialisme, kapitalisme, dan modernisasi. Sistem perkebunan merupakan bagian dari system perekonomian pertanian komersial dan kapitalistik. Sistem perkebunan telah memperkenalkan berbagai pembaharuan dalam system perekonomian pertanian yang membawa dampak perubahan penting terhadap kehidupan masyarakat tanah jajahan atau negara-negara berkembang.
            Kehadiran komunitas perkebunan di tanah jajahan, melainkan lingkungan yang berbeda dengan lingkungan setempat. Bentuk dan orientasi lingkungan perkebunan yang lebih tertuju ke dunia luar, menjadikan lingkungan perkembunan seolah-olah terpisah dari lingkungan agraris setempat, dianggap telah menciptakan tipe perekonomian kantong yang bersifat dualistis.
            Dualis perekonomian timbul sebagai akibat dari adanya sektor-sektor perekonomian yang berbeda tingkat produktivitasnya dan orientasi pemasarannya, akan tetapi hidup secara berdampingan. Eksploitasi sumberdaya tanah dan tenaga kerja yang melimpah di sector tradisional untuk penyelenggaraan produksi pasaran Eropa menjadi kebijaksanaan politik perekonomian kolonial.
            Sistem perkebunan di Indonesia juga diperkenalkan lewat kolonialisme Barat, dalam hal ini kolonialisme Belanda. Sistem penyerahan paksa itu dapat diterapkan dalam usaha eksplotasi produksi pertanian tanah jajahan yang langsung ditangani oleh pemerintah koloni. Bedanya ialah apabila politik eksploitasi VOC dilakukan secara tidak langsung, yaitu melalui kepala-kepala pemerintahan feodal setempat, maka politik eksploitasi pemerintah kolonial dilakukan secara langsung, dengan menggunakan system perkebunan negara.
            Penyusunan birokrasi kolonial yang modern, yaitu antara lain hendak menerapkan prisip legal-rasional, hirarkis, diferensiasi dan diskrispsi tugas dan yang berbudaya tulis, menuntut prasyarat lain yaitu pendidikan. Pendek kata pendidikan menjadi kebutuhan birokrasi kolonial, sehingga tidak mengherankan apabila corak pendidikan lebih bersifat praktis, sederhana, terbatas, dan berorientasi kepada penyiapan tenaga birokrasi. Politik “pintu terbuka” sebenarnya dilakukan atas desakan golongan menengah yang menghendaki tempat dalam proses eksploitasi tanah jajahan. Kebanyakan mereka adalah golongan pengusaha atau kaum pemilik modal yang menjadi golongan borjuis dan pendukung aliran politik liberal.
            Politik etis motif perubahan politik yang terakhir inipun pada hakekatnya tidak jauh berbEda dengan sebelumnya, yaitu pelestarian kepentingan kaum kapitalis industry di tanah jajahan, termasuk kepentingannya dalam bindang industri perkebunan. Dua tipe kegiatan pertanian, yaitu kegiatan pertanian yang menggarap tanaman subsisten dan menggarap tanaman perdagangan. Kegiatan pertanian ini menunjukkan berbagai keanekaragaman, baik dalam segi tanaman, pemilikan tanah, motif ekonomi, kebudayaan, teknologi dan lingkungan yang mempengaruhi pertanian.
Pertanian Berkonsep Pembangunan Berkelanjutan

Konsep pembangunan berkelanjutan berorientasi pada tiga dimensi keberlanjutan,yaitu: keberlanjutan usaha ekonomi 4 (profit), keberlanjutan kehidupan sosial manusia (people), keberlanjutan ekologi alam (planet), atau pilar Triple-P .Konsep ini terbukti mampu meningkatkan hasil pertanian hingga 100% di Afrika, Asia, Amerika Latin terutama bagi petani kecil, serta mampu mengatasi kelaparan dan meningkatkan kesuburan tanah (Gesellschaft fur Technische Zusammenarbeit, 2006). Jitsanguan(2001) menyatakan bahwa dalam implementasinya di Thailand, sustainable agriculturememiliki banyak metode yaitu sistem pertanian terpadu (integrated farming system), pertanian organik (organic farming), pertanian alami (natural farming), pertanian teori baru (new theory farming) dan Agroforestry. Hingga saat ini belum diketahui metode sustainable agricultureyang paling dominan dilaksanakan diIndonesia, tetapi salah satu yang paling populer adalah metode pertanian organik.
Berdasarkan Trubus (2000) dalam Sudirja (2008) di Indonesia sendiri, gaung pertanian organik sudah berkembang 5 sekitar 10 tahun yang lalu, akan tetapi pemainnya dapat dihitung dengan jari.Menurut FAO Committee on Agriculture (1999), pertanian organik adalah sistem manajemen produksi holistik yang meningkatkan kesehatan agroekosistem termasuk keanekaragaman, siklus hidup biologi, dan aktivitas biologi tanah. Pertanian organik memandang alam secara menyeluruh, komponennya saling bergantung dan menghidupi, dan manusia adalah bagian di dalamnya. Prinsip ekologi dalam pertanian organik didasarkan pada hubungan antara organisme dengan alam sekitarnya dan antarorganisme itu sendiri secara seimbang. Pola hubungan antara organisme dan alamnya dipandang sebagai satu – kesatuan yang tidak terpisahkan, sekaligus sebagai pedoman atau hukum dasar dalam pengelolaan alam, termasuk pertanian (Kunia, 2010). Di Indonesia, pengakuan akan pentingnya pengembangan pertanian organik telah dituangkan dalam Revitalisasi Pembangunan Pertanian yang dicanangkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada bulan Agustus 2005 (Prihandarini, 2009). Sulaeman (2006) mengatakan bahwa pemerintah melalui Departemen Pertanian mencanangkan program pertanian organik dengan slogan “Go Organic 2010”. Pertanian organik dirancang pengembangannya dalam enam tahapan mulai dari tahun 2001 hingga tahun 2010.
BAB 3
ISI

Wawancara terhadap petani setempat

Narasuber : Ibu Enil dan Ibu Mae
Umur         : 55 Tahun
Pada saat kami melakukan Observasidi desa Gadog Sisi bersama petani Kacang Panjang, kami diminta untuk membatu memanen sayur tersebut. Disana kami membantu memanen dan dan mengikat sayur kacang panjang tersbut untuk dijual.
            Setelah kami membatu petani kami ditugaskan untuk mewawancara petani tersebut, seperti:

1.      Assalamu’alaikum maaf mengganggu waktunya bu,?
-Oo iya gak apa-apa.
2.      Kami dari PKBM Jelita ingin mewawancari ibu ingin bertanya-tanya seputar pertanian yang ada disisni?
-Boleh tapi gak banyak yang ibu tau juga
3.      Maaf sebelumnya dengan ibu siapa dan usianya berapa tahun ?
-Ibu Enil dan yang ini Ibu Mae
4.      Sudah berapa lama ibu bekerja disini ?
-Kira-kira kurang lebih 2 s/d 3 tahunan.
5.      Kalo boleh tau pemilik kebun ini siapa ya bu ?
-Pemiliknya mah bapak oman, tapi orangnya lagi gak ada sekarang.
6.      Kalo ini bu jenis yang ditanam sayur apa ya ?
-O kalau ini namanya kacang panjang. Kan kacang panjang juga  digolongkan jadi dua jenis yaitu kacang panjang lanjaran yang bersifat membelit dan kacang bukan lanjaran yang tidak membelit.  Untuk jenis kacang panjang yang membelit, terbagi menjadi dua yaitu kacang lanjaran biasa dan kacang panjang usus hijau.  Sedangkan untuk kacang panjang bukan lanjaran diglongkan menjadi tiga kategori yaitu kacang tungak, kacang uci, dan kacang hybrida.
7.      Kalau yang sedang ibu tanam ini kacang panjang apa bu ?
-Kalo ini mah kacang panjang lanjaran.
8.      Ada manfaatnya gak sih kacang panjang?
Ya jelas ada lah, kacang panjang memiliki nutrisi yang dibutuhkan tubuh seperti protein, vitamin B kompleks, serat, kalsium, zat besi, magnesium, mangan, fosfor, tembaga, kalium, zinc, dan selenium. kacang panjang juga bermanfaat untuk melancarkan metabolisme tubuh, membantu pembentukan tulang dan gigi, mencegah anemia, menjaga fungsi saraf dan otot,  menjaga kesehatan sendi, meningkatkan daya tahan tubuh, berperan sebagai antioksidan untuk menangkal radikal bebas. Selain itu, kacang panjang juga berkhasiat untuk mengobati beberapa penyakit seperti beri-beri, reumatik, sakit pinggang, dan batu ginjal.
9.      Cara nanam kacang panjang itu kaya gimana caranya bu ?
-Caranya Benih Kacang panjang dipilih yang bagus dikembangkan dengan biji. Benih yang kita gunakan harus yang sudah matang dari pohon, setelah itu kita jemur dibawah sinar matahari hingga kering, dikupas dan dijemur lagi. biji kacang panjang yang seperti ini bisa langsung kita tanam tanpa melalui proses penyemaian terlebih dahulu.
10.  Kalo untuk tanahnya ?
-Tanahnya harus dibajak dulu kurang lebihnya 30 cm, terus dibiarin kurang lebih 4 hari. Terus dibuat panjang kaya gini kurang lebih 8 meter lebarnya 1 meteran tingginya 20-30 cm. bedengan sebaiknya dibuatnya ke arahh utara dan selatan.
11.  Lalu udah itu bu ?
-Ya karna yang kita ini kacang panjang lanjaran Sambil kita menunggu benihnya tumbuh siapkan lanjaran atau tongkat yang terbuat dari bambu atau kayu. Panjang lanjaran ini kira-kira 2 meter. Kacang panjang merupakan tanaman yang merambat dan membelit, sehingga mutlak diperlukan lanjaran (turus/tiang). Model turus ini bermacam-macam, ada yang berbentuk segitiga, berbentuk pagar, piramid segitiga, piramid segi epat dan sebagainya. Bisa juga diberi tali-temali antara lanjaran satu dnegan yang lainnya. Biasanya bibit kacang panjang akan tumbuh setelah 4-5 hari, jika ada lubang yang bibitnya gak tumbuh sebaiknya segera diambil dan diganti dengan bibit yang baru.Pada saat tanaman mencapai ketinggian 25 cm, tanaman biasanya akan membelit lanjaran. Jika tamanan merambat ketanah bisa kita bantu dengan mengikatkan tali rafia agar pertumbuhannya merambat keatas tiang.
12.  Jadi proses dari penanaman hingga panen bisa berapa hari bu ?
-Yaa kalo itu kurang lebih 2 bulan baru bisa panen.
13.  Biasanya kendala apa aja bu yang biasanya datang ?
-Kendalanya yaa paling hama doang, terus cuaca juga ngaruh. Yaa paling itu doang .
14.  Cara pemupukannya bagaimana bu ?
-Kalo misalnya Tanah tandus atau tidak subur perlu diberi pupuk kandang sebagai pupuk dasar sebanyak 10 ton perhektar, pemukuan diberikan sewaktu pengolahan tanah.Selain pupuk kandang, bisa juga ditambahkan pupuk buatan, kalo gak salah namaya KC1 125 kg per hektar, TSP 200 kg per hektar, dan Urea 50 Kg per hektar. Sebagai pupuk dasar, TSP dan KCI diberikan semua, sedangkan Urea hanya 2/3 bagian. Sisanya 1/3 digunakan sebagai pupuk tambahan saat tanamana berumur 3 minggu. Pupuk diberikan dengan cara penugalan di kiri dan kanan tanaman pada jarak 10-15 cm untuk pupuk dasar, dan 20-30 cm untuk pupuk tambahan. pemupukan sebaiknya dilakukan saat tanaman tumbuh pesat.
15.  Apa pernah gagal panen bu ?
-Oo kalo gagal panen mah ya pasti pernah lah gak mungkin kalo pertanian gak gagal panen.
16.  Biasanya ini dijual sendiri atau diabawa ke pengepul ?
-Beli disini bisa, tapi biasanya di bawa ke pengepul di sana dibogor.
17.  Apa pertanian kaya gini ada pajaknya juga ?
-Ada, tapi ibu kurang tau berapa perhektarnya.
18.  Kalo pendapatan pertanian ini perbulan berapa bu ?
-Waduh kalo itu mah ibu gak tau.
19.  Kalau ibu kerja disibi dibayar berapa bu ?
-Dibayarnya 5 hari sekali 100rb.
20.  Hemm gitu, yasudah bu wawancaranya, sekian yang bisa kami wawancari ke ibu tentang pertanian ini. Terimakaasih banyak bu atas waktunya.
-Ohhiya tidak apa-apa.


Kesimpulan Wawancara

Saat ini memang petani masih susah untuk menggunakan 100% pupuk organik karena ketergantungan petani masih besar terhadap pupuk kimia semacam Urea, Za, dan KCI. Dibutuhkan waktu untuk meyakinkan petani untuk beralih menggunakan pupuk organik. Petani menggunakan pupuk kimia secara berlebihan tanpa diimbangi dengan pupuk yang lain, seperti pupuk organik. Mereka tidak pernah menyadari apa yang akan diakibatkan jika menggunakan pupuk kimia secara berlebihan dan terus menerus. Dalam jangka pendek, pupuk kimia memang mampu mempercepat masa tanam karena kandungan haranya bisa diserap langsung oleh tanah, namun di sisi lain dalam jangka panjang justru akan  menimbulkan dampak yang negatif.kerusakan tanah dan tanaman akibat penggunaan pupuk kimia
Menurut riset para ahli, pada umumnya tanaman tidak bisa menyerap 100% pupuk kimia. Selalu akan ada residua atau sisanya. Sisa-sisa pupuk kimia yang tertinggal di dalam tanah ini, bila telah terkena air akan mengikat tanah seperti lem/semen. Setelah kering, tanah akan lengket satu dengan lain (alias tidak gembur lagi), dan keras. Selain keras, tanah juga menjadi masam. Kondisi ini membuat organisme-organisme pembentuk unsur hara (organisme penyubur tanah) menjadi mati atau berkurang populasinya. Beberapa binatang yang menggemburkan tanah seperti cacing tidak mampu hidup di kawasan tersebut dan kehilangan unsur alamiahnya. Bila ini terjadi, maka tanah tidak bisa menyediakan makanan secara mandiri lagi, dan akhirnya menjadi sangat tergantung pada pupuk tambahan, khususnya pupuk kimia.
Penggunaan pupuk kimia juga berdampak pada lingkungan, penggunaan yang terlalu banyak akan mengakibatkan eutrofikasi. Pupuk mengandung zat seperti nitrat dan fosfat. Zat ini menjadi racun untuk kehidupan akuatik. Dengan demikian meningkatkan pertumbuhan yang berlebihan dari ganggang di air dan menurunkan kadar oksigen. Hal ini menyebabkan lingkungan yang beracun dan menyebabkan kematian fauna di perairan.
                Selain itu juga Panjangnya saluran pemasaran menyebabkan besarnya biaya yang dikeluarkan (marjin pemasaran yang tinggi) serta ada bagian yang dikeluarkan sebagai keuntungan pedagang. Rendahnya kemampuan tawar-menawar Kemampuan petani dalam penawaran produk yang dihasilkan masih terbatas karena keterbatasan modal yang dimiliki, sehingga ada kecenderungan produk-produk yang dihasilkan dijual dengan harga yang rendah. Berdasarkan keadaan tersebut, maka yang meraih keuntungan besar pada umumnya adalah pihak pedagang.



SARAN 

            Sebaiknya para petani menggunakan pupuk organik yang alami karena bila dengan pupuk organik dan baik akan menghasilkan sayur-sayur yang baik juga. Dan juga perhatian pemerintah agar bisa mengurangi  pembuatan-pembuatan pupuk buatan karena ini untuk kepentingan bersama karena sayur-sayur yang baik akan mempengaruhi daya tahan dan kecerdasan otak juga, sebaiknya mengadakan penyuluhan-penyuluhan dari pemerintah setempat untuk menyampaikan teknik-teknik pertanian atau berekebun yang baik dan berwawasan pembangunan berkelanjutan. Dan seharusnya upah yang didapat oleh petani juga seimbang dengan jerih payah yang mereka lakukan.





DAFTAR PUTAKA

Ø  Teukuid.blogspot.com



DOKUMENTASI



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "DOWNLOAD MAKALAH OBSERVASI PERKEBUNAN"

Posting Komentar

Apa pendapat anda tentang artikel diatas